Menurut Keeton (1986:1023), virion dari bahasa latin
yang berarti racun merupakan asal mula dari kata virus. Virus mulai deketahui keberadaannya
oleh manusia sekitar pada abad ke-19. Awalnya, Robert Koch Louis Pasteur
meneliti bebepara patogen yang menyerang hewan dan manusia dengan cara
mengisolasinya. Salah satunya dengan melakukan isolasi pada penyakit cacar air
tetapu tidak ditemukan adanya mikroorganisme yang bisa dijadikan alasan sebagai
penyebabnya.
Kemudian seorang ilmuan bernama Edward Jenner
melakukan percobaan pada tahun 1976 pada penderita cacar dengan mengambil
nanahnya dan disentuhkan pada orang yang sehat. Ternyata setelah beberapa hari
orang tersebut yang telah terkena nanah dari penderita cacar air juga ikut
menderita cacar air.
Dimitri Ivanovsky adalah seorang ilmuwan Rusia Pada
1892 melakukan penelitian pada penyakit tertentu yang menyerang tembakau.
Penyakit tersebut dinamakan penyakit Tobacco mosaic (mosaik). Daun yang
terserang penyakit tersebut tampak berbintik dan menjadi kruiput.
Penyakit
tersebut diengekstrak oleh Ivanovsky dari daun yang terserang. dengan
menggunakan saringan bakteri hasil ekstrak tersebut disaring. Mengoleskan hasil
saringannya dioleskan oleh Ivanovsky pada tanaman sampel yang sehat. Tidak lama
kemudian tanaman itupun terserang penyakit.
Ivanovsky menarik dua hal kesimpulan dari
percobaannya. Pertama, ada zat kimia tertentu penyebab penyakit yang menyerang
tanaman. Dan bakteri sebagai organisme yang menghasilkan Zat kimia tersebut
yang tidak dapat disaring dengan saringan bakteri. Kedua, bakteri patogen yang
dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri umumnya sebagai penyebab
penyakit pada tanaman.
Pada tahun 1935 W.M. Stanley berhasil mengkristalkan
dan mengisolasi virus penyakit mosaik pada tembakau. Dari sana Stanley menarik
menyimpulkan bahwa virus dan bakteri itu adalah dua hal yang sangat berbeda.
Dari percobaan selanjutnya juga diperoleh virus yang dikristalkan tersebut
dapat menjadi aktif kembali setelah dimasukan pada tanaman tembakau, itu
artinya virus bukanlah sebuah sel tetapi mirip kesatuan kimiawi yang relatif
sederhana. Dan bakteri jelas sebuah sel organisme tetapi tidak dapat
dikristalkan. Bagaimanakah ciri-ciri dan struktur virus?
Ciri-Ciri
Virus (biologi)
Sampai sekarang virus masih menjadi area perdebatan,
apakah virus itu adalah makhluk hidup atau bukan, hal itu dikarenakan virus
tidak mempunyai mesin seluler berupa organel-organel yang lengkap seperti pada
bakteri untuk dapat hidup mandiri, tetapi jelas mereka dapat memperbanyak diri
seperti yang dilakukan oleh makhluk hidup. Berikut ini uraian singkat ciri-ciri
virus Menurut Campbell (1998: 325), yaitu:
a. virus
membutuhkan sel didalam organisme yangn lain untuk dapat hidup dan memperbanyak
diri;
b. virus
hanya membutuhkan asam nukleatnya saja untuk bereproduksi
c. virus
dapat mengadung materi genetik DNA atau RNA saja;
d. virus
dapat dikristalkan, dan masih dapat menginfeksi organisme hidup lain
e. virus
tidak memiliki organel sel sehingga sebut aseluler seperti layaknya organisme
yang lain.
f. virus
memiliki ukuran yang sangat kecil, jauh lebih kecil dibanding bakteri sekitar
20 nm–300 nm (1 nm =1 ×10–9m) Menurut Brum, et al.(1994: 800).
g. virus
memiliki selimut yang disebut kapsid yang menyelubungi asam nukleatnya (DNA
atau RNA)
h.
kapsomer adalah subunit penyusun Kapsid terdiri atas asam nukleat berulir yang
disebut heliks. atau disebut ikosahedron jika asam nukleatnya berbentuk bulat.
i. secara
umum tubuh virus seperti bakteriofage terdiri dari tiga bagian utama, kepala,
tubuh dan ekor. Asam nukleat baik DNA atau RNA terletak didaerah kepalanya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Ciri-Ciri dan Struktur tubuh Virus
Bentuk
strukrur Morfologi Virus
Virus
menampilkan keanekaragaman bentuk dan ukuran, yang disebut morfologi. Secara
umum, ada lima jenis virus utama morfologi:
1. Heliks –
Virus ini terdiri dari satu jenis kapsomer ditumpuk di sekitar poros tengah
untuk membentuk struktur heliks, yang dapat memiliki rongga sentral, atau
tabung hampa.
2. Ikosahedral – Kebanyakan virus hewan adalah ikosahedral atau
seperti-bola dengan simetri ikosahedral.
3. Prolate – Ini adalah isosahedron memanjang sepanjang
satu sumbu dan susunan umum kepala bakteriofag.
4. Amplop –
Beberapa spesies virus menyelimuti diri mereka dalam bentuk yang dimodifikasi
dari salah satu membran sel, baik mengelilingi membran luar sel inang yang
terinfeksi atau selaput internal seperti membran inti atau retikulum
endoplasma, sehingga mendapatkan sebuah lipid bilayer dibagian luar yang
dikenal sebagai virus amplop.
5. Kompleks – Virus ini memiliki suatu kapsid yang bukan murni
heliks atau murni ikosahedral, dan yang mungkin memiliki struktur tambahan
seperti ekor protein atau dinding luar kompleks.
Sebuah partikel virus yang lengkap, yang dikenal
sebagai virion, terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh lapisan
pelindung dari protein yang disebut kapsid. Ini terbentuk dari subunit protein
identik yang disebut kapsomer. Virus dapat memiliki “amplop” lipid yang berasal
dari membran sel inang. Kapsid terbuat dari protein yang dikodekan oleh genom
virus dan bentuknya berfungsi sebagai dasar untuk perbedaan morfologi. Virus
akan menkode subunit protein dan merakitnya untuk membentuk kapsid, pada
umumnya memerlukan kehadiran genom virus. Virus kompleks mengkode untuk protein
yang membantu dalam pembangunan kapsid mereka. Protein yang terkait dengan asam
nukleat dikenal sebagai nukleoprotein, dan hubungan antara protein pada kapsid
virus dengan asam nukleat virus ini disebut sebuah nukleokapsid. Struktur
kapsid virus dan keseluruhan dapat secara mekanis (fisik) diperiksa melalui
mikroskop kekuatan atom.
Virus jauh lebih kecil dari bakteri. Kebanyakan virus
yang telah dipelajari memiliki diameter antara 20 dan 300 nanometer. Beberapa
filoviruses memiliki panjang total hingga 1400 nm, diameter mereka hanya
sekitar 80 nm. Kebanyakan virus, seperti virion, tidak dapat dilihat dengan
mikroskop optik, sehingga scanning dan mikroskop elektron digunakan untuk
memvisualisasikan mereka.
Untuk meningkatkan perbedaan yang jelas antara virus
dan background, “noda” elektron-padat akan digunakan. Berikut adalah beberapa
larutan logam berat garam, seperti tungsten, yang menyebarkan elektron dari
daerah tertutup dengan noda.
Ringkasan
§ Virus sangat kecil dan terpercaya memvisualisasikan
mereka, pewarnaan dan mikroskop elektron dapat digunakan untuk
memvisualisasikan mereka.
§ Setiap virus adalah asam nukleat (RNA atau DNA) yang
dikelilingi oleh lapisan, disebut sebagai amplop atau kapsid.
§ Virus menyandi protein kapsid yang membungkus asam
nukleat. Kadang-kadang, protein virus bergabung dengan protein host untuk
membuat amplop.
§ Bentuk dari mantel virus memiliki implikasi tentang
bagaimana virus menginfeksi host.
Download Modul Pembelajaran / Makalah tentang Virus :
Moul Virus .Pdf
Keyword :
Download Makalah Virus
Materi Pembelajaran
Modul Pembelajaran
SLTA SMA MAN
Kelas X MIA
Modul Biologi
0 Comments